Ilmu Budaya Dasar



A.     Pengertian Ilmu Budaya Dasar
A
pa yang terlintas di benak anda saat mendengar kata “Budaya” ? Apakah bahasa? Kesenian? Pakaian adat? Tentu hal tersebut tidak salah, akan tetapi kebudayaan tidak sesempit itu. Karena semua aktivitas yang kita lakukan adalah kebudayaan. Kemudian, apakah itu Ilmu Kebudayaan? Ilmu Budaya Dasar atau IBD merupakan ilmu yang mempelajari dasar-dasar dan juga pengertian tentang konsep yang di kembangkan dengan tujuan mengkaji masalah-masalah kebudayaan. Istilah IBD sendiri di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti dari istilah Basic Humanities yang asalnya dari Bahasa Inggris yaitu The Humanities. Istilah The Humanities ini di ambil dari bahasa Latin Humanus yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Secara umum pengertian IBD adalah jalan atau arahan dalam bertindak dan berfikir yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup jasmani maupun rohani.
Mempelajari The Humanities  ini, manusia di harapkan akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lenih halus. Agar menjadi menusia yang berbudaya, mereka wajib mempelajari ilmu The Humanities tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia.

B.      Perbedaan Ilmu Budaya Dasar dengan Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) adalah cabang ilmu pengetahuan yang merupakan integrasi dari kedua ilmu tersebut. Ilmu sosial adalah sosiologi dan Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu cabang Ilmu Sosial.
Ilmu Sosial sendiri adalah cabang ilmu pengetauan yang menggunakan berbagai disiplin ilmu untuk menganggapi masalah-masalah sosial, sedangkan Ilmu Budaya adalah ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah tentang kemanusiaan dan budaya.
C.      Tujuan Ilmu Budaya Dasar
IBD adalah sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Tujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengemvangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, presepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswan menjadi lebih halus.
D.     Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada dua masalah pokok yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD, yaitu:
1.       Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.       Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Dari kedua masalah pokok yang dapat dikaji dalam IBD di atas, terlihat jelas bahwa manusia berada di posisi sentral pengkajian. Manusia tidak sebagai subjek akan tetapi sebagai objek pengkajian. Berikut pokok-pokok Bahasan Ilmu Budaya Dasar:
1.       Manusia dan cinta kasih
2.       Manusia dan keindahan
3.       Manusia dan penderitaan
4.       Manusia dan keadilan
5.       Manusia dan pandangan hidup
6.       Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
7.       Manusia dan kegelisahan
8.       Manusia dan harapan
Yang akan kita bahas kali ini adalah Manusia dan Cinta Kasih. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh betas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh betas kasihan.
Salah satu pemegang peranan penting dalam kehidupan manusia adalah cinta, sebab cinta adalah landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeluharaan anak, hubungan erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang yuntuk tetap hidup, mengemvangkan potensi diri, dan mengaktualisasikan diri. Manusia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya sendiri tidak terlalu berlebihan dan melewati batas.

 E.       Manusia dan Kebudayaan
Pada hakekatnya manusia memiliki kebudayaan secara alamiah yang sesuai dengan keadaan tempat dimana dia dilahirkan. Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan satu sama lain sehingga antara manusia dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh. Kebudayaan adalah suatu bawaan lahir dari asal dimana manusia itu tinggal atau dilahirkan. Kebudayaan lahir dari kebiasaan seseorang berprilaku terhadap lingkungan hidup disekitarnya. Atau kebudayaan mengikuti leluhur suatu kelompok manusia yang sudah turun temurun yang mempengaruhi kebiasaan manusia itu dalam berprilaku dan berfikir terhadap lingkungan disekitarnya.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Sebenarnya gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan tadi. Dimana gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi kebudayaan antara lain faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor dalam yang mempengaruhi kebudayaan berasal dari masyarakat dan kebudayaan itu sendiri. Seperti misalnya perubahan jumlah penduduk yang semakin padat sehingga ada beberapa tatakan unsur yang membentuk budaya itu sendiri yang harus diubah. Sedangkan faktor luar dari perubahan kebudayaan adalah pengaruh dari budaya asing. Setiap kebudayaan pasti mengalami kemajuan dan menelaah setiap dasar kebudayaan yang mana yang merugikan dan mana yang menguntungkan dan baik bagi perkembangan zaman dan teknologi seiring waktu.

F.       Hubungan IBD dengan Kesusastraan
Hubungan antara IBD dan Kesusastraan adalah sama-sama memiliki objek yang sama yaitu manusia. Keduanya mempelajari hubungan antar manusia melalui komunikasi yang beraneka ragam macamnya. Pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya menusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui Bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Bayangkan jika manusia hidup tanpa seni, maka menusia tidak dapat menyalurkan ekspresinya saat berkomunikasi dan akan mengganggu kejiwaan manusia tersebut.
Sastra dan seni memiliki hubungan yang sangat erat dengan IBD, karena beberapa materi-materi yang diulas oleh IBD berkaitan dengan sastra dan seni.

Sumber:


Nama : Arisky Sistita Berliana
NPM  : 11119043
Kelas  : Kelas 1KA04

Comments

Post a Comment

Popular Posts